Sunday, August 24, 2008

Cita cita, Impian dan sebuah Keinginan

Tersenyumlah, biarkan hati jadi ceria jangan mendramatisir keadaan.
Jangan pernah jadi pecundang, berjuanglah jadilah pemenang dan siap bersaing.
Raih dan gapailah apa yang engkau cita-citakan.
Good Luck !

Manusia Hanya bisa merencanakan, namun hanya Tuhanlah yang menentukan ahir dari semua kejadian.
'Sebuah narasi tentang faktor yang mempengaruhi pembentukan Karakter dan Impian akan sebuah Format Masa Depan'
Tentang cita-cita, Impian dan sebuah Keinginan

Secara garis besar, keluarga sebagai lingkungan pertama yang kita kenali pastilah yang paling besar pengaruhnya terhadap dasar karakter dalam pembentukan pola berpikir dan cara bertindak pada diri kita. Selanjutnya kejadian-kejadian dimasa kecil akan sangat menjadi penentu karena sangat berbekas dan secara terus menerus akan menuntun pilihan pada apa yang menjadi kesukaan dimasa itu. Sebuah contoh sederhana, ketika dari kecil kita sering dibelikan pakaian yang bermotif kotak-kotak. Maka secara alamiah naluri kita akan tetap menyukai motif tersebut walau kita telah mengenal motif-motif lainnya yang memang kita sendiri mengakui kelebihannya. Tapi anehnya kita merasa lebih sreg dengan motif yang telah sangat menempel pasa kebiasaan kita. Implementasi kejadian itu akan terus terjadi disaat kita menikmati indahnya masa remaja. Mungkin inilah masa terindah dimana hampir tak ada warna buram yang menyelimuti jiwa, semuanya ceria penuh dengan taburan tawa bahagia (seandaikan diberikan opsi untuk sejenak kembali kemasa lalu, mungkin masa-masa ini akan mendapat porsi kunjungan tertinggi dari pilihan semua umat manusia (??) betul ndak ?) Kemudian disaat mulai menjajaki fase kedewasaan, masa transisi yang penuh dengan cinta, inilah sweet seventeen. Masa dimana sering kali kita berlagak dewasa. Kontrasnya dimasa ini juga banyak yang masih belum mau melepaskan tabiat childish nya. Teringat gurauan yang sangat terkenal disaat itu, "kau ni badan nye badan budak kecik, tapi tengong - tengong tue", hihi kurang asem temanku itu!


Kemudian dimanakah masa yang paling berperan dalam pembentukkan karakter ? Mungkin kita akan mengatakan semuanya.

Tapi ada baiknya jika kita fokus pada masa transisi -remaja ke dewasa- masa dimana semuanya mengerti akan arti Hip-hip hura hura ! Berapa banyak orang yang harus rela menjadi pengisi daftar panjang dari orang-arang yang kecewa dikarenakan salah memilih langkah dimasa ini. Ya memang inilah masa dimana rasa percaya diri dan arti tanggung jawab sangat membebani jiwa. Dimasa ini kita mulai memahami arti bahagia, suka, duka.. terlalu banyak perasaan yang tumbuh, rasa cinta, atau justru mulai mengerti arti kecewa. Kekecewaan terhadap kehidupan, terhadap lingkungan dan teman, atau orang tua dan keluarga....???

Tapi yang jelas masa masa es-Em-a/sederajat akan sangat menentukan jalur kehidupan kita dimasa-mesa berikutnya. Pergaulan dimasa ini sangat menentukan.

Mungkin ada yang bertanya-tanya Bagaimana dong tentang masa-masa di bangku kuliah?? Bukan kah disini masa yang paling diperlukan untuk bisa berkerja dan menggapai semua cita?? Memang agak repot menjawabnya. Tapi kalau menurutku sih masa kuliah bukan menjadi bagian awal sebuah cita-cita.. Adapun dasar pemikirannya adalah rata rata untuk urusan duniawi rata-rata orang bercita-cita pengen kaya, pengen punya mobil, pengen hidup tenang, pengen punya anak yang banyak, pengen punya Bank Pribadi (??) dan tidak begitu lazim tuh kalau seseorang yang dari kecilnya sudah bercita-cita entar kalau udah gede aku pengen langsung kuliah, atau menurutku siapasih yang dari kecil bercita-cita pengen pusing menghafalkan rumus kimia ?? atau bercita-cita untuk dipusingkan rumitnya menyusun sebuah gerbang logika ?? Adapun bangku kuliah adalah media untuk mengejar cita-cita dan seringkali bukanlah bagian dari cita-cita itu sendiri (ini menurutku lho,, pengalaman pribadi)

Sedikit pesan yang ingin disampaikan,,, Diantara semua cita-cita besar lainnya, mungkin cita-cita untuk memiliki keluarga yang bahagia, sakinah, ma wahdah, wa rahmah (yang tidak haram jaddah), menjadi cita-cita penentu dalam melanjutkan cita-cita pada generasi berikutnya (Insya Allah, jika kita semua dimaksimalkan umurnya dan dunia ini belum keburu kiamat). So, mungkin kita bisa mencoba memikirkan untuk membangun sebuah format masa depan yang lebih baik dari diri kita. Karena rata-rata orang tua menginginkan yang terbaik buat anak-anak nya marilah kita bersama-sama untuk saling mengingatkan. Diantara persiapan-persiapan Lahiriah, tentulah persiapan-persiapan Batiniyah lebih harus ditingkatkan.

Tentu kita ingin melihat generasi selanjutnya memiliki moralitas yang baik dan berahlak mulia. Maka penanaman akan nilai nilai Agama menjadi hal yang paling utama jika ingin mendapatkan sebuah mental yang perkasa. Penerapan nilai-nilai yang sesuai dengan kaidah syari'ah secara dini dalam lingkungan keluarga akan sangat menuntun para buah hati kita yang masih bersih dari belenggu hawa nafsu dunia dalam menemukan cita-cita terluhur untuk menggapai kebahagian sejati. Karena menurut fitrahnya hati kecil pada setiap insan manusia akan selalu membimbing untuk menemukan ajaran-ajaran tuhannya dan selalu bertanya-tanya dalam menyibak misteri alam semesta. Semoga kita semua biberi kekuatan dan siap membimbing para 'Zuriat-Zuriat' kita dalam menggapai cita-citanya.

Entah, aku nanti jadi apa...
Entah, Aku jadi apa saja....
Asal... kecil disuka dan muda terkenal
Tua kaya raya, Mati masuk Surga !
(Slank-Entah Jadi Apa)

Beatutiful Sunday
24 August 2008
in my Room

(edit)
on Monday 25 August 2008
at 07:33