Saturday, August 23, 2008

Bukan Matematika Biasa

Aneh bin Ajaib


Begitulah kalimat umum yang sangat kita pahami ketika mencoba mencermati setiap pergulatan kehidupan didunia ini. Tak sesederhana menghitung gaji (eh)- menghitung hari atau tak semudah mengitung berapa jumlah uang dikantong kita (eh lagi)- menghitung berapa jumlah detik yang ada dalam seminggu, sebulan atau detik yang bergulir dalam setahun.

Seringkali kita melihat banyak kejadian yang berlalu diluar perkiraan atau kita justru mengalami sendiri pengalaman yang sangat diluar perencanaan.

Secara umum jika kita membayangkan suatu jarak semisal 60 km, tentulah kita sepakat jika jarak tersebut kita tempuh dengan kecepatan rata rata 40 km per jam maka kita akan sampai ditujuan setelah melewati waktu tempuh 1 jam dan 30 menit. Namun seringkali kejadiannya tidak sesederhana itu. Bagaimana jika kita gagal mengatur kecepatan dengan terjebak dikemacetan yang menyesakkan. Atau sekedar terhimpit diantara konvoi pawai yang penuh dengan keceriaan. Belum lagi karena faktor pergolakan kondisi alam, perubahan cuaca dengan turun hujan dan sebagainya, atau kondisi jalan dan kondisi kendaraan kita disaat itu.

Bukanlah Matematika sederhana

Jika melihat sebuah Generator berkapasitas 1 kilo volt-amper, tentulah kita mengira akan menghasilkan daya yang sama besarnya. Tapi apakah kita akan mengabaikan setiap kejadian yang berlalu ?? Bagaimana dengan faktor berkurangnya putaran mesin yang dikarenakan gesekan disetiap Gearnya, atau sekedar panas yang dihasilkan dari pergeseran medan magnet pada kumparan-kumparan primer. Bagaimana dengan ausnya mesin karena pertambahan usia? Belum lagi penyebab yang ditimbulkan ketika salah dalam memperhitungkan beda phasa antara arus dan tegangan yang sangat dipengaruhi oleh jenis beban yang terpasang di keluarannya.

Memang hidup ini seperti sebuah perhitungan matrix atau sebuah perkalian vektor yang sangat carut marut. Banyak bilangan-bilangan imajinir yang tak dapat kita niscayakan bahkan seringkali bilangan-bilangan imajinir itu kemudian muncul kepermukaan dan menjadi hasil pada perhitungan yang sebenarnya.

Teruslah berpikir dan berjuang. Karena pastilah perjuangan itu akan sangat menentukan jatidiri kita. Sungguh takkan ada suatu usaha dan perjuangan yang berahir dengan sia-sia.

Untuk sekedar relaksasi guna sedikit melepaskan tekanan horor yang sering menyelimuti jiwa, mungkin jalan terbaiknya adalah kembali memflashback diri dengan lebih menjaga agar tetap tahu alur kehidupan apa yang seharusnya kita putuskan untuk dilalui. Sesungguhnya jika kita cermati, banyak sekali peritiwa yang berlainan tetapi mempunyai motif kerjadian yang bersamaan.

Teruslah berlatih untuk lepas dari peliknya perhitungan-perhitungan imajinir tapi juga tidak dengan hanya memikirkan beberapa bilangan-bilangan nyata saja.

* Kita semua akan dibalas sesuai dengan amal-perbuatan dan apa yang kita lakukan.
Adapun diatas semuanya, tentu keridhaan dari Allah SWT - Pencipta alam semesta -
pasti akan lebih berarti jika dibandingkan dengan segala Usaha-Ikhtiar kita.
Wallahu a'lam bis-shawab


Putussibau, 22 Agustus 2008
In my Room
11:10 pm